Kemudian paling ekstrim pembangunan jalan Trans Papua. Jokowi juga menyampaikan kunjungan kerja ke Papua yang meninjau pembangunan jalan Trans Papua di Kabupaten Wamena yang lokasinya sangat ekstrim karena berada di penggunungan yang memiliki ketinggian 3.200-3.600 meter di atas permukaan laut. "Saya kira infrastruktur itu membacanya seperti itu," kata Presiden. Presiden meminta hal-hal tersebut yang perlu dibaca, karena hal sekecil apapun itu juga bisa menggerakan ekonomi di daerah dan petani bisa menjual produknya dengan rutin. Dulu tidak bisa barang-barang itu tidak terkirim dengan baik, sekarang bisa rutin disiapkan penduduk," ujarnya. "Itu memang kecil kerna hanya beli pala berapa ton, kopra berapa ton, cengkeh berapa ton. Menurut Presiden, jika kapal datang rutin pedagang akan datang rutin ke daerah tersebut walaupun hanya untuk membeli komoditas dengan jumlah sekali kecil.
Sekarang sudah dua minggu sekali, tapi saya minta satu minggu "Sekarang kapal yang sedang bisa merapat dan akhirnya tinggal masalah pembuatan manajemen jadwal kapal bisa datang ke sana. Presiden mengungkapkan bahwa pelabuhan setingkat kecamatan ini awalnya hanya didatangi kapal empat bulan sekali, bahkan tidak ada kapal yang merapat karena ombak yang terlalu besar. Jokowi mengungkapkan dirinya tidak hanya mendatangi infrastruktur yang besar, tetapi juga yang kecil ini harus diperhatikan. Presiden mencontohkan ini saat kunjungan kerja di Maluku Utara untuk meresmikan Pelabuhan Laut Tapaleo yang berada di Desa Tepeleo, Kecamatan Patani Utara, Halmahera Tengah. Jokowi juga menyebut efek pembangunan infrastruktur ini juga berefek pada penjualan produk dan komoditas di daerah lebih lancar. Ini sering yang dibiarkan dan tidak dibaca, saya kira hal-hal yang perlu disampaikan," pesar Presiden kepada para Pemred. "Apakah ini untuk ekonomi daerah juga mempunyai efek? Sangat, karena apapun perputaran uang menjadi lebih besar di daerah tempat infrastruktur itu di bangun. Jokowi juga menyebut efek pembangunan infrastruktur ini juga bisa mengangkat perekonomian di daerah yang menjadi pembangunan tersebut. Angka-angka seperti itu yang tidak pernah diangkat, tidak pernah kita tulis," tutur Presiden. "Saya cek ke bawah, berapa orang yang terangkut dalam proyek ini, siapa mereka, darimana mereka, dan itu tidak kecil, ada ribuan, ada ratusan. Jokowi juga mengaku kecewa tentang pemberitaan yang tidak mengangkat penyerapan tenaga kerja yang terlibat dalam pembangunan infrastruktur ini. Infrastruktur ini pertama menciptakan lapangan kerja," ucap Presiden. "Pertanyaannya adalah infrastruktur itu untuk siapa, jangan dibelokan kemana-mana. Jokowi meminta kepada para Pemred yang hadir tidak membelokan pemberitaan tentang pembangunan infrastruktur tersebut hanya menguntungkan beberapa pihak saja. Presiden mengaku setiap melakukan kunjungan kerja ke daerah selalu mendapatkan laporan tentang kurangnya pasokan listrik, sehingga fokus pemerintah tetap pada pembangunan infrastruktur. "Terutama pembangunan pelabuhan baik pelabuhan lama atau ekspansi, juga pembangunan airport (bandara) baru maupun perluasan, juga jalan baik trans Papua, tol di Sumatera serta beberapa lokasi menambah pembangkit listrik," kata Presiden di depan para Pemred, dikutip dari Antara, Rabu 17 MeiÄ¢017. Dalam kesempatan ini, Presiden berbicara mengenai fokus pemerintah saat ini membangun infrastruktur, terutama pembangunan di luar Pulau Jawa. Presiden yang didampingi Menteri Sekretaris Negara menerima para pimpinan redaksi tersebut di ruang oval Istana Merdeka pada pukul 14.00 WIB. , Jakarta: Presiden Joko Widodo berbicara fokus pemerintah tetap pada pembangunan infrastruktur kepada 30 pimpinan redaksi media massa, baik cetak, online (daring), radio dan televisi yang diundang ke Istana Merdeka, Jakarta, Rabu. Analysis of Indonesia's Infrastructure Development ChallengesÄi Hadapan Pemred, Presiden Bicara Pembangunan Infrastruktur